Salah satu metode yang dapat digunakan dalam membangkitkan kesadaran masyarakat dalam manajemen sampah adalah pendekatan yang lebih personal. Di tengah pandemi ini, berbagai kegiatan memang cukup dibatasi. Hal ini juga berdampak pada minimnya donasi sampah yang masuk ke Get Plastic Learning Centre Bali, untuk menyikapi hal tersebut, tim Get Plastic yang bekerjasama dengan Yayasan Allianz Peduli mencoba mengubah metode edukasi dengan melakukan sosialisasi door to door yang sesuai dengan protokol kesehatan guna mengurangi kerumunan di masa pandemi ini.
Selama tahun 2020, tim Get Plastic telah menerima donasi sampah dari warga di sekitar Learning Centre yang berpusat di wilayah Sibangkaja, Badung, Bali. Donasi sampah tersebut yang kemudian diolah menjadi BBM sehingga permasalahan sampah plastik, khususnya di sekitar wilayah Learning Centre dapat terselesaikan. Di samping itu output berupa solar dan bensin yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik pun didistribusikan pada masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Output berupa bahan bakar menjadi salah satu solusi untuk masyarakat mengganti bahan bakar dengan energi yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik.
Adapun data sampah plastik yang terolah pada periode Juli 2020-Februari 2021 adalah sebesar 580 kg. Pengumpulan sampah yang kami lakukan menggunakan berbagai metode, selain menerima donasi sampah dari sekitar Learning Centre kami pun berusaha melakukan penjemputan sampah dengan sosialisasi door to door yang sudah kami lakukan. Hal ini bertujuan untuk menjaring lebih banyak kepedulian dan minat masyarakat dalam mengelola dan mengolah sampah utamanya sampah plastik yang mereka hasilkan sehari-hari. Tim Get Plastic juga melakukan kerja-kerja lain seperti melakukan edukasi sebanyak 25 kali baik secara online ataupun offline dalam bentuk seminar, workshop, diskusi dan showcase. Kinerja yang adaptif sangat dibutuhkan dalam masa pandemi ini, untuk itu tim Get Plastic selalu mengupayakan kolaborasi dan metode edukasi yang variatif.