Gili Air Reggae Festival; Festival Reggae Pertama dengan Bahan Bakar Sampah Plastik
Gelaran festival kini semakin marak dilaksanakanan, hal ini terjadi salah satunya merespons anjuran pemerintah yang sudah memperbolehkan publik melakukan kegiatan terutama konser dan festival musik. Mulai dari Jakarta sampai ke wilayah timur, festival musik mulai diadakan secara bergantian. Antusiasme penonton begitu tinggi, mulai dari masyarakat lokal sampai turis mancanegara semua berbondong-bondong mengikuti gelaran musik dan festival ini.
Salah satu festival musik yang juga diminati public adalah reggae festival, di salah satu pulau kecil di utara Lombok; Pulau Gili Air juga dilaksanakan festival reggae. Festival ini diinisiasi oleh kawan-kawan musisi seperti Richard D Gilis, yang mana seluruh acara di support oleh Raja Salim Bar, Gili Air. Mulai dari tempat, hospiality dan rangkaian acara selama dua hari di support oleh kawan-kawan musisi dan Raja Salim Bar. Kesempatan ini menjadi sangat mahal karena ini adalah festival reggae pertama yang dilakukan setelah pandemi menghantam dunia terutama dunia hiburan.
Salah satu poin menarik dari festival ini adalah semua kebutuhan kelistrikan selama acara disupport dengan genset yang berbahan bakar dari hasil olahan sampah plastik. Bahan bakar sampah plastik ini disupply oleh Yayasan Get Plastic yang berdomisili di Bali. Selama dua hari festival berlangsung, sebanyak 60 liter BBM setara solar dari sampah plastik disumbangkan dan digunakan dalam festival reggae ini. Hasilnya 100% festival ini dapat dikatakan ramah lingkungan, bahkan mampu mengurangi kurang lebih 60 kg sampah plastik yang selama ini tercecer begitu saja, selain itu tidak ada kendala yang terjadi selama acara berlangsung menggunakan BBM dari sampah plastik.
Festival reggae yang diadakan selama dua hari pada tanggal 27 – 28 Mei ini menghadirkan banyak sekali musisi reggae baik lokal maupun dari luar pulau. Keseruan festival di masing-masing hari menambah poin menarik dari event ini. Bahkan kerumunan penonton membludak di setiap harinya, terbukti di hari kedua penonton dari lokal dan luar negeri tampak sangat memadati area acara di Raja Bar, Gili Air.
Keseruan acara ini juga dimeriahkan dengan kedatangan beberapa musisi yang berkolaborasi dan memberikan aksi panggung terbaik mereka. Di hari pertama dan kedua festival ini disupport oleh musisi dan seniman seperti:
Dukungan dari semua musisi ini menambah semarak festival yang diadakan selama dua hari ini, penonton pun sangat antusias, terbukti dari unggahan stories Instagram yang direpost di Instagram @giliairreggaefest_. Tak sedikit penonton dan pengunjung festival berharap festival seperti ini bisa dilakukan secara rutin tiap tahunnya. Melalui keberhasilan festival reggae dengan BBM sampah plastik ini, rasanya keseruan festival ini akan dinanti lagi di tahun-tahun mendatang.
Indonesia terkenal dengan kekayaan alam dan budaya masyarakat lokalnya, salah satu budaya yang menarik dan mengakar bagi masyarakat Indonesia adalah kehadiran pasar tradisional yang bisa mengumpulkan pedagang dan pembeli dari berbagai kalangan. Rumekso Bhumi Festival berasal dari bahasa sanskerta dimana Rumekso berarti menjaga dan Bhumi berarti alam dunia, festival ini di inisiasi dari ide pasar tradisional di […]
Permasalahan sampah menjadi salah satu permasalahan yang krusial dan seperti tak ada ujungnya. Produksi sampah yang meningkat mulai dari skala rumah tangga, toko, hingga perusahaan skala besar membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi korban dari pola-pola kehidupan yang kurang bijak dalam mengelola sampah. Pola konsumtif yang terjadi hari ini dibarengi pula dengan sistem kapitalistik yang […]
Sebentar lagi tahun 2023 berganti, tak terasa banyak sekali hal-hal luar biasa yang diupayakan oleh kawan-kawan Get Plastic. Get Plastic Learning Centre selalu hadir menyediakan ruang untuk menjalin kreativitas dalam pengelolaan dan pengolahan sampah plastik menjadi energi. Di tahun 2023 ini kami berkesempatan untuk memperluas cakupan wilayah dampingan kami hingga ke Pulau Harapan, Bogor, Pulau […]
Kegiatan pelatihan Get Plastic ini, hadir atas kerjasama program bersama komunitas Orang Kawe di Teluk Alyui, Raja Ampat, Papua. Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari yaitu dari tanggal 18 Agustus 2023 - 24 Agustus 2023. Tim Get Plastic yang terlibat dalam kegiatan selama pelatihan di Alyui, Papua adalah Cresentiana Grace Endo, Didit Galih Sumono, Samiun […]