Kegiatan pelatihan Get Plastic ini, hadir atas kerjasama program bersama komunitas Orang Kawe di Teluk Alyui, Raja Ampat, Papua. Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari yaitu dari tanggal 18 Agustus 2023 - 24 Agustus 2023. Tim Get Plastic yang terlibat dalam kegiatan selama pelatihan di Alyui, Papua adalah Cresentiana Grace Endo, Didit Galih Sumono, Samiun Muttaqin, dan Rocky Ferico.
Kegiatan pelatihan ini meliputi pengoperasian mesin pirolisis GPM 14, pelatihan pemilahan sampah plastik, pelatihan pemanfaatan residu sisa pengolahan sampah plastik, dan pelatihan perawatan mesin pirolisis GPM 14. Pelatihan intensif selama 7 hari diikuti oleh 6 orang yang terdiri dari petugas penanganan sampah (sebagai pemilah sampah), tim bengkel dan kelistrikan (sebagai operator mesin) dari Alyui.
Pelatihan in juga sekaligus mengedukasi anak-anak SD Selpele, dan ibu-ibu pengrajin di Desa Selpele yang berlokasi dekat dengan site pyrolysis. Dari pelatihan dan edukasi ini, diharapkan semua peserta yang terlibat dapat bertanggung jawab dalam mengolah sampah plastik yang dihasilkan setiap harinya. Serta dapat menggunakan hasil pengolahan dari sampah plastik untuk kebutuhan BBM disana.
Kondisi Awal Lokasi Penempatan Mesin
Penempatan mesin pirolisis GPM 14 kali ini bekerjasama dengan tim penangkaran mutiara yang sadar akan kebersihan lingkungan di lokasi, mereka memiliki petugas khusus untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menangani masalah sampah. Terlihat juga mereka memiliki tempat sampah berdasarkan jenis sampah di setiap sudut tempat yang dibagi menjadi sampah plastik, sampah kertas, sampah botol kaca, dan sampah botol plastik. Dominasi sampah yang ada disana adalah sampah plastik, sampah tali dan jaring-jaring.
Untuk mengolah sampah-sampah ini mereka memiliki mesin penghancur kaca untuk sampah botol, mesin pencacah dan mesin press untuk sampah plastik jenis HDPE. Sedangkan untuk pengolahan sampah organik sisa makanan dan dapur mereka menyimpannya dalam tempat khusus dan setiap harinya mereka berlayar ke tengah laut untuk memberikan sampah organik ini pada ikan-ikan di laut. Untuk sampah-sampah yang tidak bisa terolah selama ini akan dibakar di tempat pembakaran.
Tim lokal disana juga sudah mulai memisahkan sampah plastik berdasarkan bentuknya dan memisahkan sampah tali dan sampah jaring-jaring. Namun, tim lokal belum memahami pemilahan sampah plastik berdasarkan jenisnya. Kondisi sampah yang diperoleh dari lingkungan kerja terkadang masih basah dan bercampur dengan organik.
Indonesia terkenal dengan kekayaan alam dan budaya masyarakat lokalnya, salah satu budaya yang menarik dan mengakar bagi masyarakat Indonesia adalah kehadiran pasar tradisional yang bisa mengumpulkan pedagang dan pembeli dari berbagai kalangan. Rumekso Bhumi Festival berasal dari bahasa sanskerta dimana Rumekso berarti menjaga dan Bhumi berarti alam dunia, festival ini di inisiasi dari ide pasar tradisional di […]
Permasalahan sampah menjadi salah satu permasalahan yang krusial dan seperti tak ada ujungnya. Produksi sampah yang meningkat mulai dari skala rumah tangga, toko, hingga perusahaan skala besar membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi korban dari pola-pola kehidupan yang kurang bijak dalam mengelola sampah. Pola konsumtif yang terjadi hari ini dibarengi pula dengan sistem kapitalistik yang […]
Sebentar lagi tahun 2023 berganti, tak terasa banyak sekali hal-hal luar biasa yang diupayakan oleh kawan-kawan Get Plastic. Get Plastic Learning Centre selalu hadir menyediakan ruang untuk menjalin kreativitas dalam pengelolaan dan pengolahan sampah plastik menjadi energi. Di tahun 2023 ini kami berkesempatan untuk memperluas cakupan wilayah dampingan kami hingga ke Pulau Harapan, Bogor, Pulau […]
Kegiatan pelatihan Get Plastic ini, hadir atas kerjasama program bersama komunitas Orang Kawe di Teluk Alyui, Raja Ampat, Papua. Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari yaitu dari tanggal 18 Agustus 2023 - 24 Agustus 2023. Tim Get Plastic yang terlibat dalam kegiatan selama pelatihan di Alyui, Papua adalah Cresentiana Grace Endo, Didit Galih Sumono, Samiun […]