Selama periode Juli 2020-Februari 2021, sebanyak 580 kg sampah plastik telah diolah menjadi BBM. Hal ini menjadi salah satu solusi dalam penanganan sampah plastik khususnya dalam skala komunitas. Semua sampah plastik yang dihasilkan warga di sekitar Learning Centre dikumpulkan dan diolah menjadi energi baru berupa bensin dan solar. Selama periode tersebut, tim GP pun mengakumulasikan hasil dari pengolahan sampah yang telah kami lakukan. Sebanyak 441 liter BBM telah dihasilkan dari sampah warga yang kami olah tersebut.
Hasil dari pengolahan sampah plastik berupa energi alternatif ini kami distribusikan kepada masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Bahan bakar yang berasal dari pengolahan sampah plastik ini yang kemudian dapat membantu petani untuk menghidupkan beberapa mesin mereka seperti mesin traktor dan peralatan lainnya yang berbahan bakar solar. Perputaran energi inilah yang kami harapkan dapat terus terjadi, sebab selain masalah sampah plastik dapat teratasi, masyarakat pun dapat merasakan langsung manfaat dari sampah plastik yang mereka olah.
Hal ini juga menjadi salah satu bentuk tanggung jawab kami sebagai salah satu organisasi yang menjembatani warga dalam pengelolaan dan pengolahan sampah plastik, sebab kerapkali masyarakat tidak memiliki pilihan dalam manajemen sampah mereka. Seperti yang kita ketahui bersama, sistem tata kelola sampah kita selama ini lebih banyak mengandalkan sistem kumpul-angkut-buang yang mana sistem ini lebih banyak menimbulkan masalah baru karena sampah tercampur dan menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Untuk menghindari hal tersebut, kami sadar betul bahwa peran aktif masyarakat dalam menyelesaikan sampah di hulu menjadi salah satu metode preventif yang dapat diterapkan mulai dari skala terkecil yaitu rumah tangga.
Indonesia terkenal dengan kekayaan alam dan budaya masyarakat lokalnya, salah satu budaya yang menarik dan mengakar bagi masyarakat Indonesia adalah kehadiran pasar tradisional yang bisa mengumpulkan pedagang dan pembeli dari berbagai kalangan. Rumekso Bhumi Festival berasal dari bahasa sanskerta dimana Rumekso berarti menjaga dan Bhumi berarti alam dunia, festival ini di inisiasi dari ide pasar tradisional di […]
Permasalahan sampah menjadi salah satu permasalahan yang krusial dan seperti tak ada ujungnya. Produksi sampah yang meningkat mulai dari skala rumah tangga, toko, hingga perusahaan skala besar membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi korban dari pola-pola kehidupan yang kurang bijak dalam mengelola sampah. Pola konsumtif yang terjadi hari ini dibarengi pula dengan sistem kapitalistik yang […]
Sebentar lagi tahun 2023 berganti, tak terasa banyak sekali hal-hal luar biasa yang diupayakan oleh kawan-kawan Get Plastic. Get Plastic Learning Centre selalu hadir menyediakan ruang untuk menjalin kreativitas dalam pengelolaan dan pengolahan sampah plastik menjadi energi. Di tahun 2023 ini kami berkesempatan untuk memperluas cakupan wilayah dampingan kami hingga ke Pulau Harapan, Bogor, Pulau […]
Kegiatan pelatihan Get Plastic ini, hadir atas kerjasama program bersama komunitas Orang Kawe di Teluk Alyui, Raja Ampat, Papua. Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari yaitu dari tanggal 18 Agustus 2023 - 24 Agustus 2023. Tim Get Plastic yang terlibat dalam kegiatan selama pelatihan di Alyui, Papua adalah Cresentiana Grace Endo, Didit Galih Sumono, Samiun […]